Sebelum memasuki langkah atau proses instalasi bagi yang belum mempunyai OS Ubuntu 15.04
silahkan baca artikel Download Ubuntu 15.04 desktop untuk pc / laptop.
Berikut adalah langkah-langkah untuk instalasi Dual Boot Windows 8.1 dengan Ubuntu 15.04.
Setting BIOS, agar membaca Live USB (bagi
yang menggunakan USB) atau membaca CD dahulu (bagi yang menggunakan CD)
terlebih dahulu sebelum harddisk ketika boot, karena apabila membaca
harddisk terlebih dahulu, teman-teman pejalan kaki tidak akan dapat
masuk ke mode instalasi yang ada pada Live USB, bagi yang belum tahu
bagaimana caranya, dapat dicari menggunakan mesin pencarian canggih,
yakni Google, karena tidak setiap merk laptop atau komputer akan sama
panduannya, akan tetapi, berikut saya berikan garis besar untuk masuk ke
BIOS dan mengubah urutan bootnya. Mengubah Urutan Boot pada BIOS, link tersebut mungkin dapat membantu teman-teman pejalan kaki untuk mengubah urutan Bootnya.
Setelah muncul tampilan dibawah ini,
teman-teman dapat memilih “Try Ubuntu” (Mungkin kalimatnya akan sedikit
berbeda), atau “Install Ubuntu”. Perbedaannya, pilihan nomor 1, akan
membawa teman-teman untuk menikmati Ubuntu sesaat, sehingga teman-teman
dapat melakukan ini-itu terlebih dahulu, seperti mencoba membuka
LibreOffice (Microsoft Office di Ubuntu) dan banyak lainnya. Pada
umumnya teman-teman akan mulai membandingkan anatara Ubuntu dan Windows
pada tahap ini, sedangkan pilihan nomor 2 akan memulai proses instalasi
langsung. So, make a choice !?
Menu awal setelah masuk ke Live CD / USB
Karena saat instalasi yang saya pilih
adalah nomor 1, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Untuk
memulai instalasi dapat melakukan klik pada icon harddisk yang ada
didesktop dengan tulisan “Install Ubuntu 15.04”.
Tampilan awal setelah memasuki LiveCD Ubuntu
Setelah icon tersebut didouble click, maka
tampilan berikut akan muncul. bahasa yang dipilih akan digunakan selama
proses instalasi. Teman-teman bebas memilih bahasa apa yang ingin
digunakan, mohon jangan pilih yang aneh-aneh ya :D, teman-teman juga dapat memilih bahasa Indonesia lohh.
Pilih bahasa untuk instalasi
Sejauh ini yang telah kita lakukan adalah
double click icon instalasi yang ada didesktop, serta memilih bahasa,
berikutnya adalah memilih jaringan, hal ini dimaksudkan untuk
mendownload update selama proses instalasi. Langkah ini hanyalah
opsional, apabila teman-teman tidak ingin memilih jaringanpun bisa,
pilih radio button yang bertuliskan “I don’t want to connect to a wi-fi
network right now”.
Memilih Jaringan (optional)
Berikutnya adalah tahap dimana pengecekan
ulang dilakukan, sangat disarankan untuk melakuakn charging laptop
selama penginstalan dilakukan karena apabila laptop kehabisan baterai
saat proses instalasi berlangsung, dikhawatirkan terjadi hal buruk
diluar dugaan teman-teman.Selain itu, terdapat dua check box dibawah,
bila kita mencentang check box yang pertama, maka update akan dilakukan
selama proses instalasi (hal ini hanya dapat dilakukan apabila memilih
jaringan pada langkah sebelumnya). Sedangkan, fungsi check box kedua
adalah memutar MP3, karena apabila kita tidak mencentang check box kedua
ini, setelah instalasi selesai dan kita ingin memainkan musik, maka
Ubuntu tidak akan dapat menjalankannya. Jadi saya sarankan untuk
mencentang check box yang kedua.
Pengecekan sebelum instalasi dimulai
Kita sudah sampai ditahap ketujuh. Pada
tahap ketujuh ini, teman-teman diminta untuk memilih jenis instalasi.
Terdapat empat radio button, berikut fungsinya
Radio button yang pertama berfungsi untuk
melakukan instalasi Ubuntu berdampingan dengan Windows. Saya agak
khawatir dengan yang satu ini, karena apabila drive windows saya
tertiban oleh Ubuntu, maka habislah sudah :D.
Menghapus seluruh isi harddisk dan
menginstal Ubuntu, mungkin teman-teman akan memilih ini ketika tidak ada
dapat penting pada OS sebelumnya serta mengurungkan niat untuk Dual
Boot dan lebih memilih menjadi pengguna Ubuntu, hehehe.
Something else. Kedengerannya tidak
meyakinkan, tapi radio button inilah yang saya pilih, karena dengan
memilih radio button ini, maka saya dapat menentukan partisi apa yang
akan saya buat. Dengan kata lain partisi Windows akan tetap aman.
Jenis instalasi yang ditawarkan Ubuntu
Oke, karena memilih radio button “Something Else”, tentunya kita
akan diminta untuk membuat partisi sendiri, tidak perlu takut ataupun
bingung partisi apa saja yang perlu dibuat. Berikut daftar partisi yang
saya sarankan untuk dibuat.
Partisi “/” (Garis Miring) atau biasa disebut dengan “root”,
merupakan partisi yang sifatnya sama seperti drive C pada Windows,
dengan kata lain OS akan diletakan pada partisi ini, saya sarankan
ukurannya 40 GB, sudah cukup dan masih menyimpan banyak free space,
mungkin karena saya hanya menginstal sedikit program.
Partisi “/boot”, partisi ini akan digunakan sebagai tempat menyimpan
boot loader Ubuntu, apabila teman-teman tidak menyediakan partisi ini,
maka Ubuntu akan memilih untuk menghapus boot loader yang pada harddisk.
Intinya, teman-teman akan bisa booting ke Ubuntu, tetapi tidak ke
Windows, karena boot loadernya sudah dihapus, tentu bisa diperbaiki tapi
akan memakan waktu, dan akan dibahas pada post berikut. Untuk space,
sediakan 500 MB.
Partisi “/home”. pada Windows, ini lebih mirip dengan drive D, atau
tempat penyimpanan data pribadi. Karena data pribadi saya cukup banyak,
saya menyediakan space 100 GB.
Partisi “swap area”, sesuai namanya “swap area” digunakan apabila
penggunaan RAM berlebihan, maka partisi ini akan digunakan sebagai
pembantu RAM. Karena saya akan menggunakan Ubuntu untuk membuat program
Android yang membutuhkan RAM cukup banyak, saya menyediakan kurang lebih
12 GB. Ukuran partisi tergantung dengan RAM yang terdapat pada laptop
teman-teman pejalan kaki, biasanya ukurannya 1,5 sampai 3 kali ukuran
RAM teman-teman (ukuran ini berlaku di Windows).
Membuat Partisi untuk Ubuntu
Pertama-tama, kita akan membuat partisi “/” atau “root”, pilih baris
free space, lalu tekan tanda tambah yang ada dibawahnya, maka akan
muncul kotak, lalu pilihlah dengan tepat seperti keterangan dibawah ini.
Size = 40960 (hasil perkalian dari 40 * 1024)
Type for the new partition = Logical
Location for the new partition = Beginning of this space
Use as = Ext4 journaling file system
Mount point = /
Setelah membuat partisi “/” atau “root”
Partisi “root” berhasil dibuat, berikutnya adalah membuat partisi “/boot”, klik tanda tambah, lalu ikuti gambar dibawah ini,
Membuat partisi boot
Setelah selesai tekan OK, maka tampilannya akan berubah. Tampak pada gambar dua partisi baru yaitu, “/” dan “/boot”. Setelah membuat partisi “/boot”
Dua partisi baru telah dibuat, kini saatnya membuat partisi tempat penyimpanan data pribadi, yaitu partisi “/home”.
Membuat partisi “/home”.
Apabila sudah, tekan OK, maka partisi yang dibuat akan bertambah
lagi. Kini teman-teman telah membuat tiga partisi, yaitu “/”, “/boot”
dan “/home”.
Telah terbuat partisi “/”. “/boot” dan “/home”.
Kini saatnya membuat partisi terakhir, yaitu “swap area”, seperti
biasa, tekan tambah pada layar, lalu akan muncul kotak dialog dan ikuti
sesuai dengan gambar dibawah ini (jika mau, hehehe. Ingat loh partisi
swap ini saya buat cukup besar, teman-teman dapat membuat ukuran yang
jauh lebih kecil seperti 2 GB atau 1 GB tidak masalah).
Membuat partisi “swap area”
Setelah selesai, tekan OK, maka empat partisi yangi direkomendasikan
telah terbuat, masa-masa untuk menjalankan proses instal pun semakin
dekat, siapkan dirikalian wahai pejalan kaki :D. Apabila telah ditekan OK, maka total partisi yang telah terbuat ada empat (kan udah dikasih tau diatas, kok diomongin lagi :D, kelupaan hehehe).
Empat partisi telah terbuat
OK, sedikit lagi proses instalasi akan segera dimulai, kini hampir
saatnya tiba, akan tetapi sebelum dimulai, teman-teman semua harus
mengganti dahulu partisi yang akan digunakan sebagai tempat untuk
menginstal boot loader. Pada combo box yang terdapat dibawah, secara
default partisi yang akan digunakan untuk instalasi adalah harddisk dan
lokasi akan ditentukan secara otomatis, akan tetapi bila hal ini
dibiarkan, maka boot loader Windows akan terhapus, resiko terbesar,
sementara kita tidak dapat masuk ke Windows hingga boot loader Windows
diperbaiki, sedangkan ini akan memakan waktu yang cukup lama. Intinya
kita harus menggantinya ke partisi “/boot” yang baru saja kita buat.
Karena pada gambar ini partisi “/boot” nya ada pada /dev/sda7, maka kita
arahkan lokasi instalasi pada /dev/sda7, contohnya seperti gambar
dibawah.
Arahkan lokasi instalasi boot loader ke partisi “/boot”
Bila lokasi instalasi boot loader telah diarahkan ke “/boot”, maka
langkah berikutnya adalah pilih “Install now”, dan akan muncul seperti
pada gambar, kotak tersebut muncul untuk mengkonfirmasi partisi yang
akan dibuat. Bila sudah yakin tekan OK.
Make sure partisi yang dibuat sudah benar.
Apabila telah menekan tombol “Continue”, maka berikutnya teman-teman
diminta untuk memilih lokasi teman-teman berada. Karena saya tinggal di
Indonesia dan belum pernah keluar negeri, saya pilih Jakarta.
Pilih lokasi
Sudah jauh nih, kok belum memulai instalasi juga ya ? Tenang
teman-teman, sabar, sabar hehehe. Kini kita diminta untuk memilih
keyboard, layout. Ini sangat penting, apabila salah memilih, nanti
ketika keyboard kita akan menjadi aneh. Umumnya Keyboard Layout yang
dipilih adalah English (US), jadi saya pilih English (US).
Pilih Keyboard Layout
“Who are you?”, wah Ubuntu sampai nanya siapa kita nih, kasih tau
aja teman-teman, dengan cara ketik nama kita, nama komputer, user dan
juga password tentunya. Ini akan digunakan untuk membuat user Ubuntu
teman-teman pejalan kaki. Hampir saya kelupaan, perkenalkan partner
saya, teman hidup selama gak ada pacar hehehe, NOIRed (itu nama laptop
saya). Menurut saya sendiri artinya cukup bagus, gabungan dua bahasa,
yaitu Prancis dan Inggirs (NOIR berarti hitam) dan (Red berarti merah).
Nama itu saya pilih karena laptop saya berwarna merah dan hitam hehehe,
NOIRed akan menemani teman-teman semua berpetualang didunia Ubuntu.
Masukan data untuk membuat user
Setelah kita tekan tombol “Continue”, akhirnya proses instalasi DIMULAI.
Hal ini ditandai dengan slide yang mondar-mandir dan juga progress bar
yang berjalan. Sambil menunggu ada baiknya tiduran. atau baca SMS, BBM,
main Let’s Get Rich ataupun COC, karena akan cukup lama, sekitar 30
menit apabila menggunakan Live USB.
Proses instalasi dimulai.
Setelah proses instalasi selesai, maka akan memunculkan kotak
berikut. Apabila teman-teman memilih “Continue Testing”, teman-teman
tidak akan keluar dari Live USB ataupun CD sehingga masih dapat mencoba
fitur-fitur Ubuntu, tapi untuk apa ? teman-teman kan sudah menginstalnya
sendiri, jadi lebih baik memilih “Restart Now”. setelah ditekan, tak
lama kemudian komputer akan mati dan memasuki mode restart.
Permasalahan
Sampai pada tahap ini, proses instalasi sudah selesai dilakukan, akan
tetapi ketika restart, maka komputer / laptop kita akan langsung masuk
ke Windows. Kenapa ? Ini memang benar, karena Windows memang selalu
diload diawal, sehingga kita harus mengkonfigurasi sedikit grub.cfg
(file untuk konfigurasi GRUB) di Ubuntu nanti.
Tapi, gimana caranya masuk Ubuntu, sedangkan saat restart saja langsung masuk ke Windows ?
Tenang, ada kok caranya, berikut langkah-langkah untuk boot ke Ubuntu secara manual.
Sekarang coba teman-teman matikan komputer, lalu hidupkan kembali.
Saat loading, tekan tombol untuk masuk ke Boot Menu (hampir sama
seperti BIOS, bedanya kita dapat langsung memilih mau boot kemana. Nanti
akan ada pilihan untuk boot ke Ubuntu). Setiap laptop memiliki
tombolnya masing-masing, kalau HP tombol yang digunakan untuk masuk ke
Boot Menu Entry adalah F9, untuk mengetahui tombolnya apa, teman-teman
dapat menekan tombol ESC berulang-ulang sesaat setelah komputer
dihidupkan, biasanya nanti akan muncul keterangan tombol apa saja yang
dapat ditekan serta deskripsi kegunaannya. Akan tetapi apabila langkah
tersebut gagal, dapat dicari caranya di Mbah Google, salah satunya
seperti link iniTombol untuk Masuk ke Boot Menu. Terdapat beberapa merk laptop disana, untuk memilih tombol apa yang harus ditekan pilih kolom Boot Menu atau BIOS.
Setelah ditekan, nanti akan muncul Boot Menunya, pilih Ubuntu. Takan lama akan muncul layar Ubuntu dalam keadaan Boot.
No comments:
Post a Comment